twitter



Sekarang ini siapa yang tak kenal dengan Anies Baswedan. Pada kasus bank Century yang sangat menggemparkan kemarin, Anies ditunjuk sebagai salah satu Tim Delapan yang ditunjuk Presiden untuk ikut menangani masalah kasus Bank Century. Kenapa dia sampai bisa dipercaya dimana pihak yang berwajib turut terlibat?

Pria yang lahir pada 7 Mei 1969 ini lahir dari keluarga pendidik yang menyimpan tekad untuk turut membangun bangsa melalui jalur pendidikan. Ketika SMA, Anies pernah mengikuti program pertukaran pelajar AFS Intercultural Programs, yang di Indonesia diselenggarakan oleh Bina Antarbudaya, selama satu tahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Semasa kuliah dulu dia aktif di gerakan mahasiswa dan menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa di UGM. Anies ahli dalam meraih beasiswa, beasiswa pertamanya adalah Japan Airlines Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas bidang Asian Studies di Universitas Sophia di Tokyo, Jepang.

Setelah lulus kuliah di UGM pada tahun 1995, Anis bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM. Anis mendapatkan beasiswa Fulbright untuk pendidikan Master Bidang International Security and Economic Policydi University of Maryland, College Park. Sewaktu kuliah, dia dianugerahi William P. Cole III Fellow di Maryland School of Public Policy, ICF Scholarship, dan ASEAN Student Award.

Di Amerika ia juga aktif di dunia akademik dengan menulis sejumlah artikel dan menjadi pembicara dalam berbagai konferensi. Ia banyak menulis artikel mengenai desentralisasi, demokrasi, dan politik Islam di Indonesia. Artikel jurnalnya yang berjudul"Political Islam: Present and Future Trajectory" dimuat di Asian Survey, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Universitas California, Artikel Indonesian Politics in 2007: The Presidency, Local Elections and The Future of Democracy diterbitkan oleh BIES, Australian National University.

Anis pernah bekerja sebagai National Advisorbidang desentralisasi dan otonomi daerah di Partnership for Governance Reform, Jakarta. Selain itu pernah juga menjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia. Dan sekarang memimpin Universitas Paramadina. Doktor ilmu politik dari Northern illionis University, AS ini telah melakukan hal yang revolusioner, dan dianggap tidak lazim terjadi di dunia pendidikan swasta di Indonesia ini. Diantaranya pemberian beasiswa bagi ratusan mahasiswa berbakat tapi kurang mampi dan mewajibkan mata kulia anti-korupsi.

Pria yang memiliki ide-ide segar khas anak muda, kecerdasan dan ideology ini memiliki segudang prestasi yang sangat membanggakan Indonesia. Pada April 2008 Majalah Foreign Policy, Amerika, pernah memilih Anies sebagai satu-satunya orang Indonesia yang masuk dalam daftar "100 Tokoh Intelektual Dunia" bersama Noam Chomsky, Al Gore, Francis Fukuyama, Samuel Huntington, Vaclav Havel, Thomas Friedman, Bernard Lewis, Lee KuanYew dan pemenang Nobel asal Bangladesh, Muhammad Yunus.

Tahun 2009 Anies juga mendapatkan penghargaan sebagai salah seorang "Young Global Leaders 2009" dari Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum, WEF). Namanya disejajarkan bersama 230 orang pemimpin muda dunia yang dianggap memiliki prestasi dan komitmen kepada masyarakat, serta mempunyai potensi untuk berperan dalam memperbaiki dunia di masa mendatang.

Tokoh dunia lain yang juga masuk daftar Pemimpin Muda Dunia di antaranya adalah pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg, pegolf Tiger Woods, Anchor CNBC-India Shireen Bhan, CEO YouTube Chad Hurley dan pebalap F-1 Michael Schumacher.

Baru- baru ini Anies terpilih lagi sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang oleh Majalah Foresight yang terbit di Jepang akhir April ini. Dalam edisi khusus yang berjudul "20 Orang 20 Tahun" itu, Foresight mengulas 20 tokoh yang diperkirakan bakal menjadi perhatian global karena mereka akan sangat berperan dalam perubahan dunia dua dekade mendatang.

Nama Anies dicantumkan bersama 19 tokoh dunia lain seperti Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Menlu Inggris David Miliband, anggota Parlemen dan Sekjen Indian National Congress India Rahul Gandhi, serta politisi muda Partai Republik dan anggota DPR AS, Paul Ryan.

Majalah bulanan berbahasa Jepang itu menulis bahwa cucu almarhum AR Baswedan -- tokoh yang ikut andil dalam meraih kemerdekaan Republik Indonesia -- itu merupakan salah satu calon pemimpin Indonesia masa mendatang.

"Anies adalah seorang muslim moderat yang sampai saat ini tetap konsisten pada pendiriannya untuk tidak memihak pada kekuatan (politik) tertentu," tulis Foresight.

Dalam salah satu acara televisi dimana Anies menjadi salah satu bintang tamunya, dia memaparkan beberapa nasihat untuk Mahasiswa indonesia bahwa beasiswa itu banyak sekali, jadi semua tergantung kita apakah akan mengambilnya atau tidak. Dan yang paling penting dan harus diingat oleh seruluh Mahasiswa di tanah air. IP atau IPK hanya memberikan kita kesempatan untuk wawancara, tetapi yang memberikan kita pekerjaan dan masa depan adalah kepemimpinan dan pengalaman organisasi.(ratih)

1 komentar:

  1. Mari bergabung di SurauNet

Posting Komentar