twitter



"... Lelaki itu kemudian mulai melukis, sampai lewat tengah malam, hingga tertidur lelah di lantai studio. Namun ada kelegaan luar biasa yang takkan bisa dikatakannya, melampaui kemampuan rangkum nada atau kata, surat cinta, bahkan rencana sehidup semati. Dalam studio itu, akhirnya ia mengetahui apa yang ia inginkan. Bahagia dengan satu kejujuran. Kemudian berserah dalam ketakberdayaan. Ia bahkan tidur sambil tersenyum."


Nada dan puisi datang dan pergi menghampirimu
Tiada yang mampu merengkuh arti dan isi hati

Kadang benda mati yang memenangkan
Tempat di sisimu
Atau hewan kecil yang luput dari pandanganmu

Ku berserah dalam ketakberdayaan
Berbahagia dengan satu impian
Dan satu kejujuranku

Ku ingin jadi cicak di dindingmu
Cicak di dindingmu
Hanya suara dan tatapku menemanimu

Dan ku menyadari tanganku
Tak kan mampu meraihmu
Walau ku tahu tanganmu tak kan lelah memberi

Tidurlah, tidur, buih ombakku
Percikmu abadi menyegarkanku
Namun biarlah kini...
Kuingin jadi cicak

S'perti cicak di dindingmu
Cicak di dindingmu
Melekat, menemani, membelai dinding jiwamu...

...(cicak, cicak di dinding)...


dari buku yang paling aku sukai di dunia ini, Rectoverso by Dee

sekian banyak cerpen yang ada di Rectoverso entahlah yang paling aku suka ya Cicak di dinding. Cinta yang terpendam lama dan terlambat. si pemeran utama hanya mampu memberikan lukisan tak tampak di dinding. Berwujud Cicak yang berbahan dari 'flourescence'. lukisan dinding itu hanya mampu dilihat jika lampu dipadamkan. jika lampu di ruangan dimatikan. maka hanya ada kamu, dan cicakku yang menemanimu. tsaaaaaah.....


yang kedua adalah "Peluk"

"... Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatiku pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya."


Menahun, ku tunggu kata-kata
Yang merangkum semua
Dan kini ku harap ku dimengerti
Walau sekali saja pelukku

Tiada yang tersembunyi
Tak perlu mengingkari
Rasa sakitmu
Rasa sakitku

Tiada lagi alasan
Inilah kejujuran
Pedih adanya
Namun ini jawabnya

Lepaskanku segenap jiwamu
Tanpa harus ku berdusta
Karena kaulah satu yang kusayang
Dan tak layak kau didera

Sadari diriku pun kan sendiri
Di dini hari yang sepi
Tetapi apalah arti bersama, berdua
Namun semu semata

Tiada yang terobati
Di dalam peluk ini
Tapi rasakan semua
Sebelum kau kulepas selamanya

Tak juga kupaksakan
Setitik pengertian
Bahwa ini adanya
Cinta yang tak lagi sama

Lepaskanku segenap jiwamu
Tanpa harus ku berdusta
Karena kaulah satu yang kusayang
Dan tak layak kau didera

Dan kini ku berharap ku dimengerti
Walau sekali saja pelukku


peluk dinyanyikan feat aki Alexa.... merinding tiap kali denger lagu ini. dan karena lagu inilah aku setengah mati berburu rectoverso dan walaupun harganya sangat menguras kantong untuk ukuran buku yang imut itu, tapi memang bukunya mirip foto album sih, Cantik. tp puas baca seluruh isinya. hahahaha


yang ke tiga " Malaikat juga tau"

"... Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakkannya dengan sia-sia. Dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama. Tidak penting. Ia sudah tahu. Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang."

Lelahmu...jadi lelahku juga
Bahagiamu...bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri

Karena kau tak lihat
Terkadang malaikat tak bersayap
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silakan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya

Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian, tetapi kesempatan
Untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Ku percaya diri, cintakulah yang sejati

Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat tak bersayap,
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silakan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya

Kau selalu meminta terus kutemani
Dan kau s'lalu bercanda andai wajahku diganti
Melarangku pergi karena tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat tak bersayap,
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silakan kau adu
Malaikat juag tahu
Aku kan jadi juaranya.



waduuuuuh. ini salah satu karya yang membuktikan kalo penulis indonesia tu gak kalah hebat. waktu pertama kali liat videoklipnya, pas sama isinya. berat tapi masih bisa dicerna dan daleeemmm... padahal kita jelas2 nyaman dengan seseorang walau tampangnya bukan yang kita suka. kenapa semua selalu diukur dari fisik? kalo ganteng tapi selalu aja nyakitin kita? hayoo? yang terpenting dalam satu hubungan bukan tampang, materi yang dia punya, atau apapun. yang terpenting itu nyaman. ya Nyaman.



dan yang terakhir "Curhat Buat sahabat"

"...Tak ada yang muluk dari obat flu dan air putih. Tapi kamu mempertanyakannya seperti putri minta dibuatkan seribu candi dalam semalam."

Sahabatku, usai tawa ini
Izinkan aku bercerita:

Telah jauh, ku mendaki
Sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau di sana

Telah jauh, ku terjatuh
Pedihnya luka di dasar jurang kecewa
Dan kini sampailah, aku disini...

Yang cuma ingin diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Yang sudi dekat, mendekap tanganku
Mencari teduhnya dalam mataku
Dan berbisik : "Pandang aku, kau tak sendiri,
oh dewiku..."
Dan demi Tuhan, hanya itulah yang
Itu saja kuinginkan

Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
Tetapi...

Telah lama, kumenanti
Satu malam sunyi untuk kuakhiri
Dan usai tangis ini, aku kan berjanji...

Untuk diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Menentang malam, tanpa bimbang lagi
Demi satu dewi yang lelah bermimpi
Dan berbisik : "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku..."

Wahai tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi


yayaya untuk orang yang sering sekali patah hati seperti aku. pasti terkagum2 sama lagu yang satu ini. Nangis terkewer waktu pertama kali denger. bener lebih baik duduk diam menunggu seseorang yang biasa saja. yang mau datang tanpa bimbang, tanpa mikirkan harus berbasah2an karena hujan. rela datang untuk melihatku sakit. mau membawakan segelas air hangat untukku. terlalu muluk gak sih??


0 komentar:

Posting Komentar